Kelas PR Consultant, Sore Itu!




Ada yang menarik di kelas sore Ilmu Komunikasi semester VI pada sore hari itu, tepatnya pada tanggal 20 Juni 2018 bertempat di ruang kelas E.304 Gedung FISIP, UNIDA. Pukul 17.00 kegiatan perkuliahan sudah dimulai dengan mata kuliah Public Relations Consultant, seperti biasa para mahasiswa sibuk mengeluarkan buku catatan masing-masing. Namun ada yang berbeda kala itu. Dosen pengampu mata kuliah Public Relations Consultant, Ibu Tiana S. Widjono dengan sengaja mengundang praktisi humas khusus yang dihadirkan ke kelas untuk memberikan sharing ilmu mengenai dunia kehumasan.

Adalah Faisal Tri Ramdhani, Manager Marketing & Public Relations (MPR) Universitas Djuanda Bogor yang hadir berbagi ilmu serta pengalaman yang dimilikinya sebagai seorang PR. Faisal, yang saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa S-2 sekolah pascasarjana program studi Magister Administrasi Publik Universitas Djuanda merupakan pemuda yang aktif dan berprestasi sehingga dipercaya untuk mengepalai bidang unit kerja Marketing & Public Relations di kampus Universitas Djuanda Bogor. Dalam kesempatan tersebut, Faisal bercerita mengenai latar belakang sejak awal dia memulai karir hingga sampai sekarang ini. 

Lahir pada tanggal 10 Maret 1993, Faisal dikenal sebagai sosok yang periang sejak kecil. Ada cerita menarik dan lucu, memulai pendidikan di TK As-salam, Faisal tidak sempat menyelesaikan sekolah TK-nya tersebut dengan alasan dia sudah dapat menulis dan membaca sebelum lulus TK. Hal ini tentu didasari oleh latar belakang orang tua Faisal yang mana merupakan seorang guru sekolah dasar. Mempunyai kedua orang tua yang berprofesi sebagai guru merupakan anugerah terindah bagi Faisal. Tidak dapat dipungkiri bahwa hal itu membuat Faisal menjadi lebih pandai dari anak-anak seusianya pada waktu itu.

Semenjak duduk dibangku sekolah, Faisal memang giat belajar dan menekuni dunia seni. Bakat seni Faisal mulai tercium pada saat duduk di SMP, dan lebih mendalami seni pada masa SMA. Di SMA, Faisal bersama teman-temannya membuat band sekolah. Band tersebut cukup populer di kalangan siswa-siswi SMA di tempat Faisal bersekolah. Berbagai prestasi baik akademik maupun non-akademik pun sempat diraih, salah satunya yaitu menjadi perwakilan kecamatan dalam Olimpiade Siswa Nasional. Beranjak dewasa, atau tepatnya setelah lulus dari SMA Faisal melanjutkan pendidikan dengan berkuliah di Universitas Djuanda Bogor mengambil program studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FISIP). 

Dalam penuturannya, Faisal mengaku mengambil program studi tersebut karena menghindari matematika dan hitung-hitungan. Hal tersebut menjadi kurang disukai oleh Faisal yang lebih menyenangi dunia kesosialan. Mungkin Faisal tidak salah mengambil program studi dan memilih perguruan tinggi karena Faisal menjadi salahsatu mahasiswa berprestasi diantara mahasiswa-mahasiswi berprestasi lainnya di Universitas Djuanda Bogor. Sempat mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Teater Lentera, Faisal kemudian terjun ke dunia stand up comedy. Tak hanya itu, Faisal pun dikenal sebagai sosok yang aktif dalam berorganisasi dan sempat menjadi Ketua BEM Fakultasnya. Cukup kenyang akan prestasi dan pengalaman lainnya tak membuat Faisal jumawa, dia selalu beranggapan bahwa “orang berilmu itu seperti padi, semakin berisi semakin merunduk”. Hal inilah yang membuat Faisal menjadi mahasiswa teladan Universitas Djuanda.

Kemudian, setelah lulus dari tingkat S-1, Faisal mencoba untuk menekuni profesi orang tuanya, yaitu sebagai guru. Namun bukan guru sekolah dasar, melainkan menjadi seorang guru tingkat SLTA di SMK Amaliah Ciawi. Ternyata, menjadi seorang guru merupakan hal yang menyenangkan bagi Faisal. Tidak membutuhkan waktu lama, Faisal diangkat menjadi Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan dan Hubungan Industri karena lagi-lagi berkat prestasinya sebagai seorang guru. Disela-sela kesibukannya mengajar, Faisal meluangkan waktu untuk tetap menjalankan hobinya yaitu bermain musik dengan membuat band bersama teman se-profesinya di SMK Amaliah. Banyak pengalaman dan pengajaran yang didapat oleh Faisal selama menjadi seorang guru yang mana itu membuat Faisal tumbuh menjadi pemuda dewasa yang kemudian membuatnya melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi dengan mengambil program studi magister administrasi publik.

Pemaparan peran dan fungsi PR di kampus
Saat ini, Faisal ikut membantu Universitas Djuanda dalam mencapai visi dan misi kampus. Faisal bertugas pada Bidang Marketing & Public Relations sebagai seorang manager di bawah Direktorat Pengembangan Kemahasiswaan, Alumni dan Bisnis (DPKAB). Sebelum diangkat sebagai manager, sebelumnya Faisal dilantik sebagai Kepala Bagian Humas Universitas Djuanda. Dalam tugasnya saat ini, secara garis besar Faisal mengemban tanggung jawab untuk dapat mencapai target penerimaan mahasiswa baru dan menjaga citra positif Universitas Djuanda Bogor sebagai kampus bertauhid. Faisal bertanggung jawab agar bagaimana hasil akhir penerimaan mahasiswa baru dapat sesuai dengan yang ditargetkan. Dengan menjalankan program-program yang sudah disusun dan membuat gebrakan-gebrakan baru, diharapkan hasil akhir positif dapat dicapai. Tidak hanya bertugas pada bagian promosi, ada bagian kehumasan yang tidak boleh diabaikan. Kegiatan-kegiatan kehumasan harus tetap dilaksanakan agar “image” Universitas Djuanda Bogor sebagai kampus bertauhid tetap dipercaya publik dan dipandang baik. Tugas menjaga citra itulah yang Faisal share kepada mahasiswa-mahasiswi semester VI kelas sore ilmu komunikasi pada mata kuliah Public Relations Consultant.

Pemaparan sebagai seorang PR di kampus ini menjadi hal yang menarik bagi para mahasiswa. Salah satunya adalah mengenai bagaimana peran PR terhadap kepuasan para stakeholder mengenai pelayanan kampus. Faisal menjelaskan, bahwa memang cukup sulit mengatakan suatu keberhasilan kepuasan pada pelayanan kampus, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Terkait hal ini tentu dapat dikatakan relatif, tergantung dari sisi mana kepuasan itu dirasakan.   Faisal mencontohkan, ada satu atau dua mahasiswa yang merasa tidak puas atau dalam tanda kutip “kurang nyaman” dengan apa yang diberikan oleh kampus. Menurutnya, ada baiknya jika ketika ada permasalahan hendaknya mahasiswa yang bersangkutan mencoba untuk lebih dalam menggali informasi dan mengetahui keadaan yang sebenarnya. Banyak mahasiswa yang malah bercerita ke mahasiswa lainnya hingga menimbulkan kesalahpahaman. Hal ini tentu menjadi sebuah tanggung jawab bagi seorang PR untuk dapat meng-handle permasalahan tersebut karena berkaitan dengan citra dari efek yang ditimbulkan. 

Adapun peran PR di kampus lainnya yang menjadi sorotan adalah mengenai menjalin mitra dengan media massa. Media massa menjadi suatu hal yang sangat penting bagi seorang PR. Bagaimana tidak, media massa memiliki peranan yang sangat berpengaruh dalam menjaga citra dan membangun brand sebuah instansi, lembaga atau individu manapun itu. Maka dari itu, Faisal memberikan gambaran menjalin mitra dengan media massa itu tidak dapat dilakukan “hanya pada saat butuhnya saja”. Tetapi lebih dari itu bagaimana membuat jalinan yang bukan hanya sebatas pekerjaan, namun dengan pertemanan dan kekeluargaan. Cara ini dibilang ampuh oleh Faisal, karena dipraktikan serta dijalani oleh PR Universitas Djuanda. Banyak pemberitaan positif yang naik di media massa dan bahkan dapat dikatakan tidak ada berita negatif yang menyudutkan kampus.

Hal lain yang menjadi poin penting yang disampaikan oleh Faisal adalah bagaimana sebuah tim dapat bekerjasama. Sebuah tim diibaratkan sebagai satu kesatuan yang saling bahu-membahu dan gotong royong untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dan untungnya, Universitas Djuanda Bogor memiliki tim PR  yang solid di bawah arahan Faisal. Hingga saat ini, dalam kesenggangannya Faisal masih selalu menyempatkan hobinya bermusik dengan rutin latihan bersama bandnya yang diberi nama “Autotunes” dan sering tampil di beberapa festival musik di Bogor.


*20/06/18 - amr

Postingan populer dari blog ini

Melihat Kebaikan

Komunikasi Visual: Memahami Bahasa Tanpa Kata

Tumbuhkan Kreatifitas, Mahasiswa Dilatih Menulis dan Desain Grafis