Peluang dan Tantangan Public Relations di Media Digital
Para peserta seminar antusias mendengar pemaparan dari narasumber
BOGOR
– Peluang
dan tantangan public relations di
media digital dikupas oleh program studi
Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Djuanda
Bogor. Workshop The Digital Age of Media
ini diselenggarakan pada pukul 19.00-21.00 WIB kemarin (08/05) yang dihadiri
Mohammad Rizki Syahmanda sebagai pembicara.
“Public
relations sekarang menjadi tantangan terbesar. Digital hanya metodelogi.
Seorang pubiic relations pun tidak
hanya bermodal penampilan dan bisa bicara. Tetapi ia harus menguasai informasi
mengenai suatu perusahaan atau produk. Peran public relations adalah
menciptakan brand. Maka di sini endorse suatu produk sebagai public relations,” ungkap Rizki
Syahmanda mengawali materi yang disampaikannya.
Para peserta sangat antusias menyimak workshop ini mengingat tingginya
tantangan public relations di era
digital. Mereka mendapatkan motivasi mengenai era digital yang membutuhkan
keterampilan public relations.
“Acaranya sangat menarik karena kami sebagai audience mendapatkan banyak informasi mengenai public relaions di era digital. Pentingnya memanfaatkan sarana
visual untuk memberikan pesan positif pada masyarakat dengan menggunakan bahasa
visual yang mudah dimengerti dan layak dipublikasi sesuai kaidah jurnalistik.”
Ungkap ketua pelaksana, Nova Agnesha.
Maria Fitriah sebagai dosen pengampu
mata kuliah manajemen dan strategi public
relations sekaligus sekertaris program studi Ilmu Komunikasi Universitas
Djuanda mengatakan, “kita diri sendiri pun merupakan seorang public relations yang menciptakan brand atau citranya. Sosok public relations seseorang dapat diawali
dari hobi yang dikembangkan melalui keterampilan (skill) yang dimiliki.”
Mohammad Rizki Syahmanda yang bergabung dalam
Badan Pengurus Pusat Perhumas Muda Indonesia yang juga sebagai Co-Founder & Photographer at Eight Motion awalnya
memiliki kegemaran dalam fotografi. Maka kegemarannya itu dikembangkan untuk
menciptakan brand melalui visual
sehingga menjadi daya jual. “Untuk menciptakan brand, seseorang perlu mengenal
kelebihan dan kekurangan diri kita. Lalu jadikan kekurangan kita menjadi
kelebihan. Selain itu, ciptakan “why”.
Kunci seorang public relations dalam brand hanya perlu mengucapkan kata maaf
dan terima kasih, tambahnya.